NUSANTARA

Kemenkes: Jabar Provinsi Prioritas Penanganan DBD

"Karena memang penduduknya Jawa Barat paling banyak dan risikonya Jawa Barat termasuk yang tinggi."

Arie Nugraha

Kemenkes: Jabar Provinsi Prioritas Penanganan DBD
Petugas melakukan fogging atau pengasapan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (28/2/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

KBR, Bandung - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebut Jawa Barat menjadi salah satu provinsi prioritas penanganan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI Imran Pambudi, risiko penyebaran DBD di Jawa Barat tinggi.

"Dan kami juga sudah mengalokasikan beberapa logistik yang penting seperti tadi Pak Pj Gubernur sampaikan ada NS1, ada larvasida, dan insektisida, itu kami siapkan cukup banyak untuk di Jawa Barat. Karena memang penduduknya Jawa Barat paling banyak dan risikonya Jawa Barat termasuk yang tinggi karena penduduknya banyak, padat jadi harus kami mitigasi juga," ujar Imran di Bandung, Senin (25/3/2024).

Imran mengatakan usaha lainnya untuk menghentikan bertambahnya kasus DBD yakni dengan menyebarkan nyamuk wolbachia.

Baca juga: Upaya Kemenkes Berantas Demam Berdarah dengan Nyamuk Wolbachia

Saat ini baru lima daerah yang diujicobakan untuk mengembangkan ternak nyamuk wolbachia yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

"Untuk di Kota Bandung baru ada di satu kelurahan. Ini kemarin baru diskusi dengan Pj Wali Kota Bandung, kami lihat dulu yang satu kelurahan itu seperti apa? Kemudian kalau memang bagus kami kembangkan," kata Imran.

Ribuan Orang Terjangkit

Total kasus DBD di Jawa Barat mencapai 11.729. Dari jumlah itu, sebanyak 105 orang dinyatakan meninggal.

Menurut Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, daerah yang terdapat kasus meninggal akibat DBD adalah Subang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung ,dan Kota Bogor.

"Kami berusaha menekan peningkatannya yaitu dengan pertama akan lebih masif lagi gerakan untuk melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan 3M Plus. Dan juga saya akan meminta seluruh kepala daerah wali kota dan bupati untuk lebih turun ke lapangan, untuk bersama-sama dengan masyarakat melakukan pembersihan sarang nyamuk," ujar Bey di Bandung, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Kasus DBD 2024 Melonjak Dibanding Tahun Lalu, Ini Langkah Penangan dari Kemenkes

Bey menyebut status penyakit DBD masih dalam tahap siaga. Artinya seluruh rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat ditingkatkan kesiagaannya mengantisipasi lonjakan pasien DBD.

Dia mengimbau masyarakat yang mengetahui ada anak demam lebih dari sehari, agar segera dibawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya untuk diperiksa.

Editor: Wahyu S.

  • DBD
  • Demam Berdarah
  • Jawa Barat
  • Kemenkes

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!