Article Image

UANG BICARA

Menjaga Mental dengan Mengatur Keuangan

"Masalah keuangan dapat memengaruhi kondisi mental. Itu sebabnya, menjaga kesehatan finansial sama pentingnya dengan menjaga kewarasan mental. "

Episode ini mungkin memicu trauma atau ketidaknyamanan, karena akan membahas tema seputar tekanan finansial yang memicu tekanan mental.

KBR, Jakarta - Maret 2024 lalu, publik dikejutkan oleh berita bunuh diri sekeluarga di Penjaringan, Jakarta Utara. Sebelumnya, di akhir 2023, seorang pemuda ditemukan meninggal bunuh diri di Kediri, Jawa Timur. Kedua kasus itu diduga karena korban terjerat utang pinjaman online.

Utang menjadi perkara jamak di masyarakat. Tekanan ekonomi akibat kenaikan harga menggerus pendapatan, mendorong orang untuk mencari pinjaman. Gonjang-ganjing situasi global juga memengaruhi kondisi ekonomi Tanah Air. 

Aline Wiratmaja, host Uang Bicara, menyebut utang tidak dilarang, asal diperhitungkan matang. 

“Secara umum tidak melebihi 30-35% total income. Disarankan berutangnya itu untuk aset-aset yang produktif atau paling enggak itu nambahin net worth kita,” kata pemegang certified financial planner (CFP) ini. 

Adanya batas maksimal berutang bukan hanya untuk mengamankan cashflow tetapi mengurangi tekanan mental. Psikolog Klinis Mutiara Maharini menyebut keadaan ekonomi dan kesehatan mental adalah dua hal yang saling memengaruhi. Makanya penting untuk menjaga keduanya dalam kondisi stabil.

“Ketika kesehatan mental kita ikut tidak baik-baik saja, kita merasa enggak punya kontrol di kehidupan kita, rasa percaya diri kita berkurang dan sedihnya, lagi-lagi kedua hal ini justru yang membuat kita secara finansial makin enggak terjaga,” ujar host program Diskusi Psikologi itu.

Baca juga: 

Financial Checklist sebelum Resign

Pacaran Boleh, Bikin Bokek, Jangan!

Psikolog Mutiara Maharini menyarankan untuk meminta bantuan kepada orang terdekat atau profesional ketika dihadapi tekanan mental akibat tekanan finansial. (Foto: Dok pribadi)

Untuk menjaga keadaan mental, jika telanjur mengambil pinjaman di beberapa platform secara berbarengan, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat daftar utang, besaran, dan batas pengembaliannya. Fungsinya untuk menguraikan pikiran terlebih dahulu.

Setelah itu, mulailah mencicil. Menurut Mahari, tak masalah jika membayar dari yang jumlahnya kecil, ini strategi untuk menjaga kondisi psikologis, sebab achievement kecil bisa menambah semangat membayar utang.

“Tipe orang yang lebih rasional, dia akan membayar yang bunganya lebih besar. Tapi kalau dia emosional, mungkin akan lebih baik yang penting terjaga nih emosinya, supaya punya daya tahan untuk lanjut ke depannya,” tuturnya.

Mahari berpesan jangan malu untuk curhat kepada orang yang dipercaya. Solusi mungkin tidak datang secara instan, tetapi setidaknya ada orang yang turut menemani. Dikhawatirkan, jika keresahan tidak dikeluarkan, maka rentan depresi, dan berpotensi mengambil tindakan ekstrem. 

“Kalau udah merasa sendiri, gampang banget untuk merasa enggak berdaya, gampang banget untuk kita merasa enggak ada harapan, dan enggak ada hal yang bisa kita lakukan. Tapi kalau kita merasa seenggaknya punya teman yang tahu cerita kita, itu kita merasa lebih aman,” katanya.

Dengarkan Uang Bicara episode spesial Kolaborasi program Diskusi Psikologi dan Uang Bicara, Aline Wiratmaja dan psikolog Mutiara Maharini membahas Tekanan Finansial jadi Tekanan Mental? Simak di KBR Prime, Spotify, Apple Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.