NASIONAL

Eskalasi Serangan Iran dan Israel, Kemenlu Terus Pantau Situasi WNI

"Tidak ada informasi WNI terdampak serangan."

Astri Septiani

Eskalasi Serangan Iran dan Israel, Kemenlu Terus Pantau Situasi WNI
Bendera Israel.

KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri telah memantau dari dekat eskalasi perkembangan di kawasan Timur Tengah, pasca-serangan antara Israel dan Iran

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha menyatakan tidak ada informasi WNI terdampak serangan balasan Iran ke Israel, Minggu, 14 April 2024.

Kata Judha, melalui pesan teks kepada KBR, komunikasi dan koordinasi terus dilakukan dengan KBRI Amman, KBRI Tehran Perwakilan RI lain di Timur Tengah, untuk memantau situasi para WNI di kawasan tersebut.

KBRI Amman juga telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di wilayah Israel.

Menurut database KBRI Amman, ada 115 WNI di Israel. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv, dan Arava.

Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 WNI yang menetap di Iran. Mayoritas adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.

Pada13 April 2024, Kemlu telah mengimbau para WNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan menunda perjalanan ke Iran dan Israel. Kemlu juga menyarankan WNI segera menghubungi Perwakilan RI terdekat jika terjadi situasi darurat.

Iran dan Israel

Sebelumnya, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari menyatakan Israel sedang diserang rudal balistik dan ratusan drone milik Iran. Daniel mengeklaim, sistem pertahanan udara Israel berhasil mencegat beberapa rudal tersebut.

Mengutip Antara, saluran berita Kan TV milik pemerintah Israel mengatakan, dari 400-500 drone yang diluncurkan, ada 100-an kendaraan udara nirawak Iran berhasil dicegat sebelum menjangkau Israel. Pencegatan dilakukan negara-negara sekutu, termasuk pasukan Inggris, Yordania, dan Amerika.

Akibat serangan Minggu pagi, (14/4) tersebut, memicu sirene di Gurun Negev, Yerusale, dan Laut Mati di selatan.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Israel
  • Iran
  • WNI
  • Perang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!