NASIONAL

Hardiknas: Program Merdeka Belajar, Lanjut atau Tidak?

""Dengan penuh harapan, saya titipkan merdeka belajar untuk anda semua,”"

Muthia Kusuma Wardani

pelajar
Ilustrasi pelajar di Banda Aceh mengibarkan bendera merah putih. Kamis, (7/11/2019). (FOTO: Antara)

KBR, Jakarta- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menginginkan program Merdeka Belajar dilanjutkan.

Hal itu ia sampaikan hari ini saat upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati saban 2 Mei. Tahun ini, Hardiknas mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar."

“Tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan. Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan merdeka belajar. Dengan penuh harapan, saya titipkan merdeka belajar untuk anda semua,” ucap Nadiem, Kamis, (2/5/2024).

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim juga mengenang upaya pemerintah mengubah sistem pendidikan melalui program Merdeka Belajar sepanjang lima tahun terakhir. Salah satunya yaitu mengubah perspektif tentang proses pembelajaran.

Pada saat yang sama, pandemi COVID-19 dinilai turut mempercepat proses perubahan sistem pendidikan.

Baca juga:

Rencana melanjutkan Program Merdeka didukung sebagian kalangan wakil rakyat di parlemen. Salah satunya Anggota Komisi Pendidikan DPR dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira.

Sebab kata dia, perubahan program pendidikan nasional hanya akan menyulitkan ekosistem pendidikan.

“Adanya guru penggerak ini memang saya mendapat respons dari para guru terutama mereka yang ikut program guru penggerak mereka sangat antusias dan meminta program guru penggerak ini bisa dilanjutkan diperluas, untuk kemudian ke depan kita mempunya guru-guru yang andal yang siap melakukan pendidikan untuk peserta didik kita,” ucap Andreas kepada KBR, Kamis (2/5/2024).

Baca juga:

Andreas tidak memungkiri sistem pendidikan nasional masih memerlukan pembenahan. Salah satunya terkait mahalnya biaya pendidikan tinggi yang menghambat akses pendidikan, utamanya kelompok miskin.

Dia juga meminta pemerintahan berikutnya meningkatkan kesejahteraan guru tenaga honorer, membenahi infrastrurtur pendidikan, dan memastikan akses pendidikan untuk semua kalangan.

Namun, bagi pengamat pendidikan Doni Koesoema, Program Merdeka Belajar semestinya dihentikan. Apa alasannya?
Selengkapnya simak di Podcast KBR Sore dari KBR Prime.

Selain berita di atas, KBR Sore juga menginformasikan BPS Ungkap Penyumbang Inflasi April 2024, Timnas Indonesia Berpeluang Bertanding dengan Klub Cristiano Ronaldo dan informasi lainnya.

  • Kemendikbudristek
  • Nadiem Makarim
  • P2G
  • Hardiknas
  • Merdeka Belajar

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!